Tidak terbayangkan sebelumnya betapa antusiasnya ternyata warga Muslim di London dengan Charity Dinner yang diadakan oleh IFEES Jumat (6/11) lalu. Walaupun kami datang terlambat karena berputar putar belum mengetahui tempat. Ditambah hujan gerimis mengguyur kota London, sehabit maghrib dengan cuaca dan suhu yang sejuk di musim gugur: peserta perlahan berdatangan sehingga sekitar 90 kursi yang disediakan panitia penuh terisi. Sebagian malah ada yang berdiri. Yang hadir saya lihat 50:50 antara wanita dan pria dari berbagai bangsa yang sangat beragam di London, ada pula non muslim yang tertarik.
Menuju Toynbee Hall ditengah kota London, saya diantar mobil kedutaan RI, bersama Pak Herry Sudrajat Kepala Penerangan KBRI, yang mewakili Dubes HE Yuri Thamrin yang berhalangan hadir.
Sebagai salah satu pembicara, saya menyiapkan presentasi dengan serius. Mengecek bahasa Inggris dengan baik, sampai larut malam dengan bentual Waraqah Andrew William, saya minginap dirumahnya semalam. Karena ini merupakan presentasi adopsi pohon pertama yang saya lakukan di luar negeri. Disamping itu ada juga pembicara lain yaitu Syeikh Hakim Murad, Guru besar teologi dari Islamic Studies di Universitas Cambrigde yang secara sangat baik menerangkan aspek pohon dalam Islam. Ternyata Islam sangat kaya dengan kata yang menyentuh tentang pohon. Salah satunya diceritakan ketika ketika seorang biksu meramalkan, nasib seorang anak yang duduk dibawah pohon padahal usianya baru 12 tahun, ”Tidak ada yang duduk dibawah pohon itu, kecuali dia adalah seorang nabi,” lalu beberapa tahun kemudian perkataan itu terbukti, dialah Nabi Muhammad saw. Dan tentu saja kita mengerti persoalan skandal pohon di sorga yang didekati Adam dan menurunkannya ke bumi.
Sangat menyentuh ketika beliau mengulang ayat, bahwa tujuh lapis langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya adalah bertasbih kepada Allah, termasuk pohon pohon dan semua ciptaanNYA.
Lalu Ayman Ahwal, presentasi tentang proyek sungai (up river stream) yang dia kerjakan di Aceh termasuk juga dalam penanaman pohon.
Sehabis presentasi banyak brother dan sister yang datang menemui saya, bertukar kartu nama, dan baru saya sadar bahwa mereka adalah dari berbagai bangsa. Termasuk dua putri manis manis dari Saudi Arabia, yang memperkenalkan diri dan sangat tertarik dengan presentasi dan menjanjikan kontak untuk hubungan lanjut dalam kerjasama arsitektur hijau, karena saya ceritakan tentang M7YAP tentang Green Hajj dan Muslim Green Cities yang sebentar lagi kita gagas sebagai inisiatif baru kontribusi muslim dalam memulai hidup selaras dengan lingkungan.
Foto bersama Dubes RI di London HE.Yuri Thamrin
Suhu dingin 13 derajat diluar Toynbee Hall, ternyata belum mampu membekukan persahabatan, kehangatan dan antusiasme peserta sesama muslim. Sambil menikmati masakan Indonesia: satu persatu saya tanya, dari manakah mereka? Lebanon, Saudi Arabia, Sri Langka, Bangladesh, Nigeria, Libia, Australia, Jepang, Brunai….London. Keperdulian lingkungan ternyata mempersatukan kami.
Subhanallah...
Link Foto-foto kegiatan ada di Eco Muslim
No comments:
Post a Comment