Planet bumi dihuni oleh 80 persen manusia yang percaya pada adanya Tuhan. Dan krisis lingkungan termasuk perubahan iklim dan dampak dari peradaban manusia yang mengancam membuat orang kembali merenungi akan makna kehidupan dan melihat kembali ajaran agama. Di kompleks Kastil Windsor (Windsor Castle), 2-4 November berkumpul tokoh agama dan lingkungan di seluruh dunia. Saya melihat beberapa tokoh kunci agama agama-agama, baik dari akademisi hingga praktisi, dari pejabat walikota hingga masyarakat grass root. Para pemuka agama yang hadir antara lain dari 9 agama: Bahai’s, Buddhis, Kristiani, Tao, Hindu, Yahudi, Muslim, Sinto dan Sikh. Ada pemuka agama Tao seperti Master Xing Zhi Ren, Frather Michael Holman, Jesuit, Archbishop Mokiwa Valentine, President of all Africa Conference of Churches. Bishop Walter S Thomas Snr, New Palmist Baptist Church, Baltimore. Kusum Vyas, Hindu Activist, Rt Revenern Richard Chartres, Bishop of London, Syeikh Ali Gomma, Mufti Agung Mesir, Tahiri Naylor, Baha’I, Rabbi Zalman Shachter-Sholomi.
Ini merupakan follow up dari kegiatan yang dilakukan di masing masing komunitas agama untuk berkomitmen menaggulangi fenomena perubahan iklim dengan membuat rencana-rancana jangka menengah (5-10 tahun) yang difasilitasi oleh UNDP dan ARC.
Bertempat di Harte Garter, beberapa kegiatan dan pertemuan mulai dilakukan. Dari mumulai dari berbagi pendapat tentang , mengapa agama agama peduli (Why we do care? Inspirational Stories from the faiths about protecting the environmet), yang membagi cerita para tokoh agama tentang lingkungan dan keprihatinan mereka.
Mokiwa, misalnya mengemukakan selama 10 bulan, hingga sekarang anak yang baru lahir belum kenal adanya hujan. Kekeringan melanda beberapa kawasan di Tanzania sehingga ternak penduduk banyak mati. Sementara di kawasan Mozambiuque di saat yang sama terjadi banjir besar.
Mastern Xing Zhi Ren, mengemukakan tentang pentingnya kheidupan yang harmonis dengan alam dan lingkungan. Sedangkan Dekila Chugyalpa, dari WWF mempresentasikan kerjanya bersama para bikso di Himalaya dalam bergiat melestarikan lingkungan, menanam pohon dan seterusnya.
Mufti Agung Mesir Syekh Ali Jomaa, mengemukanan—yang diterjemahkan dalambahasa Arab—pesan Al Qur an supaya manusia tidak berbuat kerusakan dimuka bumi setelah Allah memperbaikinya. ”Polusi dan pemanasan global memegang peran bahkan lebih mengancam dibandingkan perang dan menyelamatkan lingkungan merupakan upaya positif agar umat manusia dapat bersatu untuk menghadapinya.
Dipandu Jumoke Fasola
Saya berkesempatan untuk tampil pada hari kedua atas semua aktifitas terkait inisiatif agama dan lingkungan di Indonesia. Ternyata kalau dirunut dan dituturkan tidak cukup juga waktu lima belas menit. Menariknya, presentasi dilakukan dengan sistem wawancara ala celebrity, ditanya langsung diatas stage lalu menceritakan tentang apa mengapa dan bagaimana pekerjaan lingkungan dilakukan di Indonesia. Pemandu wawancaranya adalah Jumoke Fasola, broadcaster BBC London dan juga penyanyi Jazz.
Puncak acara adalah ketika jam 11, semua dialog selesai dan peserta dengan pakaian tradisional masing masing agama, menyebrang dari Hotel Harte &Garter menuju Winsdsor Casstle. Saya sebagai satu satunya ’manusia langka dari Indonesia’ karena Dr Hidayat Nurwahid dan Duta Besar RI tidak bisa hadir, berupaya mewakili wajah Indonesia dengan pakai batik dan peci, walaupun suhu diluar 12 derajat dan berangin ditambah gerimis tentu pakai batik.....hehe tambah dingin aja. Arak arakan di pandu oleh panji panji masing masing agama, alam lomba MTQ di kampung saya..menuju Istana Windsor yang usianya sudah lebih dari 900 tahun. Aroma kerajaan sangat teras ketika memasuki Istana dan balroom Chamber of Watherloo, tempat acara. Segala ornamen klasik, dari perisai yang dingantung didinding hingga memenuhi langit langit, sampai tombak pedang, senapan locok, dan baju perang masih ada terpampang. Sayang tidak boleh memontret ditempat ini. Sedangkan fotographer resmi disediakan.
Acara puncak dihadiri oleh Mr Ban Ki Moon, dan Pangeran Philip yang memberikan sertifikat kepada seluruh pemuka agama untuk upaya mereka membuat perubahan dan perbedaan dalam menghadapi perubahan iklim dengan membuat rencana aksi jangka panjang. Setelah itu perjamuan makan siang dilakukan dengan menu vegetarian yang nikmat.
Wassalam,
Foto-foto resmi Windsor ada di: www.windsor2009.org
Foto-foto kegiatan di Windor dari Facebook
Berita Terkait: The Guardian
No comments:
Post a Comment