Foto: Aku bersama anak-anak dan istri bersama Kartini Nurdin CEO YOI, usai peluncuran buku H2DA
Hari ini buku Hidup Harmonis Dengan Alam (H2DA) diluncurkan ditempat yang bersahaja di Penerbit Yayasan Obor Indonesia. Dihadiri oleh beberapa aktifis lingkungan dari ICEL, Environmental Movement Indonesia, Pak Djuni P. yang menjadi moderator milist lingkungan yang beranggotakan 1200 member, juga teman teman dari Conservation International Indonesia Iwan Wijayanto (Dir CSD CI Indonesia) dll. Hadir pula Prof Indrawati Ganjar, guru besar mikrobiologi UI dan Prof Ani Mardiastuti yang bertindak sebagai pembanding untuk bedah buku tersebut.
Sungguh tidak disangka, buku itu mendapatkan penghargaan yang layak dari kalangan pencinta lingkungan. Ibu Ani tertarik dengan artikel “Kembali Pada Lintah” yang saya tulis pada pertengahan tahun 1990an. Dia bilang sampai membacanya dua kali.
Diskursus lingkungan tentu saja bergulir disini. Diskusi soal keprihatinan terhadap rusaknya lingkungan dan tumbuhnya kesadaran baru terhadap pentingnya hutan.
Namun dilain pihak, dikatakan kepentingan lingkungan sering kalah dengan persoalan ekonomi. Sesuatu yang klasik!
Lalu. Buku ini saya argumentasikan sebagai upaya memberikan pencerahan dan dalam rangka mengingatkan kembali pentingnya memelihara alam dan trend bersikap terhadap lingkungan sehari-hari yang kita jumpai. Sederhana saja sebetulnya. Mari berbuat… daripada tidur! Berdiam diri ataupun bekerja toh umur kita jalan terus kan.
Tabik..
2 comments:
Sebagai pekerja lingkungan, "Rudi" mengangkat semangat conservasionist yang ahrus hidup harmonis dengan alam. Indonesia tempat kita hidup dikaruniai beragam bentuk kehidupan, tidak ada di tempat lain. Bandingkan dengan daerah gurun, seperti kata Prof Ani. Menanam di sana sungguh mahal biayanya karena butuh tanah dan air. Kenapa kita tidak memanfaatkan kesempatan itu di Indonesia ya?
terima kasih sdr Farid
Post a Comment