Wednesday, October 22, 2008

Benarkah Islam Akan Bangkit dari Eropa?



Ketika tiba di Birmingham hari Senin dan Selasa (20-21 October) saya merasa surprise sebagai seorang muslim. Negeri ini dihuni oleh 50% muslim, dan pagi-pagi ketika Daud mengantar saya ke kantor IFEES saya menyaksikan banyak sekali masjid yang ada di Birmingham. Walaupun banyak pendatang, mayoritas kegiatan disini dilalukan seperti suasana yang Islami, seperti restoran Islam dan banyak wanita-wanita yang berjilbab bahkan pakai cadr di jalan raya. Datang agak malam di Birmingham, dinginnya mungkin sekitar 10 derajat, ini menjelang autum atau musim gugur di UK. Jaket kulit yang kukenakan terasa tidak cukup, bahkan pakai sarung tangan, yang biasa kupakai untuk naik motor--dari kulit--dingin masih masuk juga, dan terpaksa dimasukkan lagi ke kantor baju kulit, ditambah topi kupluk warna coklat pembelian dari istri di Jakarta!



Rupanya teman-teman Muslim di Birmingham sudah kenal saya dari pembicaraan tentang pekerjaan saya dengan Islam dan Lingkungan di Indonesia. "Fachrudd...in, nama yang tidak asing, dan selalu kami dengar dari Sidi Fazlun," kata Shabas Mughal yang menjemput saya. Shabas dengan mobil Audinya meluncur dengan kencangnya. Dia generasi kedua di Inggris, bapak Ibunya hijrah ke tempat ini tahun 50an dan sudah menjadi warga negara Inggris. Mughal berasal dari Kasmir, India. Memperhatikan Shabas, mengingatkan pada penguasa Sultah Shah Jahan, penguasa Mughal India yang mendirikan Taj Mahal, karena tirus muka, tipe jambang dan hidung mancungnya itu mengingatkan saya pada wajah raja paling romantis didunia itu. Anda tahu, Shah Jahan mendirikan Taj Mahal untuk mengenang istrinya yang meninggal ketika melahirkan, saking cintanya: maka didirikanlah museleum (kuburan) Taj Mahal yang cantik dan merupakan salah satu keajaiban dunia.




India menjadi penduduk muslim kedua terbesar setelah Indonesia, tetapi negeri itu tidak menjanjikan untuk sebagian orang hidup lebih baik, dan kebanyakan mereka pergi ke Eropa dan Amerika, dan sebagian lagi tentu menjadi warganegara Inggris dan menetap di Birmingham.

Saya kemudian diajak melihat sekolah Islam paling maju di Birmingham "Al Hijrah Islamic School" yang didirikan oleh ...Syakieb. yang semula hanya mempunya delapan murid pada tahun 80an kini menampung 1200 anak setiap minggu untuk bersekolah.

Kurikulumnya pun terintegrasi, kurikulum inggris dan Islam, bahkan ditambah kunjungan ke negara-negara Islam terdekat serta situs bersejarah semacam Masjis al Aqsa dan ke Spanyol untuk melihat Granada, Sevilla dan Istana Al Hambra penginggalan dinasti Umayyah di Spayol. Pengkondisian seperti ini membuat saya merasa generasi muda muslim disini lebih beruntung dibandingkan dengan di negeri muslim yang lain, karena pendidikan yang sangat menjanjikan.




Saya dikasih waktu untuk ceramah selama 7 menit ala kultum, dan memperkenalkan diri serta memotivasi tentang Islam dan Lingkungan di ruang aula pada sekitar 100 siswa dan siswi al hijrah. Mereka tentu saja sangat antusias. Merekalah masa depan Islam di Eropa ini dan mereka merupakan generasi Islam harapan yang terpelajar memberikan bentuk Islam yang rahmatan lil alamin. Di bidang lingkungan tentunya diharapkan ada kesadaran yang lebih tinggi untuk generasi muda ini karena masa depan ditangan mereka.



Saya sesungguhnya sangat iri dengan pendirikan yang mereka peroleh dan tipikal ini bisa di bawa untuk madrasah atau sekolah Islam lainnya di Indonesia. Melihat kota Birmingham, saya jadi ingat wacana tahun 80an tentang kebangkitan Islam, tapi sekarang wacana itu tenggelam dan tidak terdengar lagi. London, dan Birmingham merupakan dua tempat dengan Islamic Banking yang kuat. Setelah Lehman Brother bankrut dengan ekonomi kapitalistiknya, dan Ekonomi Islam sudah mulai dipertimbangkan sebagai alternatif, maka teman-teman saya mengatakan, mungkinkan Islam akan bangkit dari Eropa?

Video menarik tentang Demography Islam di Eropa

No comments: