"Ilmu dan alam adalah dari akar kata yang sama, oleh sebab itu ilmu memerlukan alam untuk diaplikasikan dan alam memerlukan ilmu untuk dijaga." kata Ustadz Ahmad Yani. Beliau memberikan penekanan bahwa menjaga lingkungan hari ini merupakan tujuan tertinggi dari Syariat Islam.
Sore ini, menjelang buka puasa, jam 4.30, Saya dan Ustadz Ahmad Yani, (Dari Daarul Ulum Lido) mendapat kesempatan untuk memaparkan kegiatan dalam acara Talk Show di Green Radio 89,2FM, tentang Harim Zone Pilot project yang didirikan oleh PM Daarul Ulum Lido. Rupaya selain memang mendapatkan sambutan positif, banyak pihak yang ternyata ingin belajar dari kegiatan lingkungan yang berakar dari tradisi Islami ini. Kami diundang untuk berbincang tengan Harim Zone dan lingkungan dan kegiatan lainnya seputar lingkungan dan pesantren terutama dengan kegiatan kami bersama Conservation International Indonesia, Yayasan Owa Jawa dan Rufford Small Grant yang memberikan dukungan pada program ini.
Lihat : Peta dan Gagasan Awal Harim Zone
Harim zone merupakan ajaran Islam yang mempraktekkan perawatan bantaran sungai, pedestrian dan kawasan hijau (green belt) untuk kepentingan publik. Kawasan ini dapat dimanfaatkan sebagai kawasan serapan air dan zona pemanfaatan yang berkelanjutan.
Dengarkan Rekaman Wawancara (Listen to the Interview) © Couresy of Green Radio 89,2 FM)
Menurut Green Radio, keberadaan Pesantren semakin dinilai penting dalam upaya menjaga kelestarian alam dan merawat ekosistem. Apalagi banyak Pesantren yang letaknya tidak jauh dari kawasan-kawasan konservasi. Sekitar 926 pesantren dengan jumlah murid 108 ribu orang berada di Jalur Bogor, Cianjur dan Sukabumi yang diketahui merupakan kawasan konservasi. Sedangkan pada radius 10 km di sekitar Gunung Gede Halimun dan Salak, jumlah pesantren yang mendekati anak-anak sungai mencapai 29 pondok pesantren.
Berita Terkait:
- Pesantren dan Pemanfaatan SDA Berkelanjutan
- Harim Zone di PM Lido
- Talkshow Agama dan Lingkungan
No comments:
Post a Comment