Sunday, February 17, 2008

Membedah Menanam Sebelum Kiamat




Diskusi buku ini dilakukan untuk memberikan sosialisasi pada mahasiswa Islamic College for Advanced Studies. Pendekatan lingkungan melalui agama telah menjadi suatu kewajaran dan transetter baru di dunia lingkungan hidup dan pelestarian alam. Sebabnya misi seorang ahli lingkungan tentu saja sangat mulia, melestarikan bumi dan menyelamatkannya dari berbagai kerusakan yang pada hakekatnya merupakan misi agama. (Ulasan seorang mahasiswa tentang diskusi ini dapat dilihat pada blog ini >>>>>)


Diskusi didampingi oleh Husein Heriyanto (editor ke 2) dan Bapak Samanto, seorang staff di ICAS.


Saya melihat perkembangan yang menggembirakan response dunia akademis terhadap pergerakan lingkungan dan agama (khususnya Islam) di Indonesia. Setidaknya ada tiga mahasiswa yang mengirim surat kepada saya bahwa, dia sekarang sedang dan telah menulis tesis tentang Islam dan Lingkungan dan seorang lagi dari perguruan tinggi berbasis pesantren yang menulis thesis S1-nya dalam bahasa Arab tentang fiqh al-biah.


Di ICAS kajian lebih intensif buku MSK dibahas oleh mahasiswa menjadi bahan kajian dan diskusi mahasiswa. Tampaknya ICAS ingin memberikan dan respons yang lebih pada persoalan lingkungan ini karena ia menjadi sangat diperlukan sekarang ini dalam menumbuhkan pikiran anak-anak muda yang akan menghadapi masa depan lingkungan yang jauh lebih kompleks.
Persoalan lingkungan adalah problema sekarang dan masa depan. Akselerasi teknologi dan eksistensi manusia di bumi akan semakin mengancam kehidupan lain yang sesungguhnya menjadi pendukung hidupnya sendiri.

Tabik!