Sunday, September 28, 2008

Ekowisata, Belajar dari Costa Rica

Foto bareng di Javan Gibbon Centre, setelah mengunjungi owa jawa.

Upaya ekowisata di Indonesia, memang tampaknya belum dikelola secara professional. Terbukti dengan bayaran masuk ke Taman Nasional yang hanya 2,500 rupiah. Bandingkan dengan upaya negara berkembang lainnya dalam menjual paket Ekowisata. Untuk melihat monyet endemik Costa Rica, seorang turis harus membayar 120 USD perhari. Itu pun belum tentu bertemu, mereka menjelaskan seluk-beluk hutan tropis, memandu ekowisata sambil melihat jejak-jejaknya saja. Bahkan untuk menjelaskan feces binatang hutan yang dijumpai, pemandu wisatanya bisa menjelaskan berjam-jam mengenai seluk beluk apa yang dimangsa satwa tersebut dan tetek bengeknya.

Jangan heran, ketika tidak bertemu monyet, anda disuruh melihatnya di Kebun Binatang. Tapi kan orang pasti penasaran ingin melihat di alam aslinya. "Ok, kalau mau, anda harus membayar 120 USD lagi hari berikutnya," sayang setelah sore hari, baru terdengan suara dari satwa tersebut dari kejauhan. Untuk itu, anda harus datang lebih pagi dan membayar kembali--bila penasaran--dengan 120USD.

Bayangkan berapa turis harus membayar untuk melihat satwa langka saja. Padahal belum tentu berjumpa. Kalau menyerah, Anda tetap mendapatkan sertifikat penghargaan:

Si A telah menjelajah belantara Costarica, dan bertemu feces (bahasa kasarnya...maaf tai satwa....), dan telah berupaya berjumpa makhluk endemik Constarica.


Itulah yang diceritakan Jatna Supriatna, PhD dalam kuliah khususnya di Stasiun Penelitian Bodogol, untuk pembekalan Miss Indonesia Earth 2008.

Miss Earth khususnya Miss Ecotourism bisa mendorong agar promosi pariwisata di Indonesia menjadi lebih menjual dan menarik. Kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia sangat 'sexy' dan tidak boleh 'dijual murah' untuk berjumpa mereka di alam, apalagi diputuskan dengan hanya memungut bayaran 2500 rupiah.

Lihat contoh misalnya Raja Ampat yang telah mampu memperoleh miliaran dengan menerapkan sistem tag bagi para penyelam dalam waktu sangat singkat. Dengan demikian masyarakat dapat merasakan langsung mereka mempunyai kekayaan yang bisa dijual hanya dengan hanya melihat saja.

Miss Earth di Bodogol
Dalam dua hari ini (Sabtu-Minggu, 27-28 September), memang saya disibukkan untuk berpartisipasi bersama teman-teman lain di CI Bodogol memfasilitasi Miss Indonesia Earth 2008. Memberikan mereka pembekalan dan pengenalan secara lebih dekat terhadap upaya konservasi alam. Mereka diperkenalkan rehabilitasi Owa Jawa, pemasangan kamera trap dan melihat satwa nocturnal dimalam hari. Yang sangat seru adalah pagi Minggu (28/9), kita menelusuri punggung gunung yang terjal berjalan sekitar 5 jam ke air Mancur Cisuren, yang mempunyai medan terjal luar biasa.

Miss Earth yang bisa hadir hanyalah Heidhy, Fitri dan Mentari, dua orang yang lain--sayangnya berhalangan hadir. Kegiatan ini diakhiri dengan penanaman pohon di pinggiran hutna TNGGP. Thanks to Anto Ario dengan teamnya yang luar biasa dan berdedikasi tinggi untuk pelestarian kawasan Gunung Gede Pangrango.

salam!

Tuesday, September 23, 2008

Green Ramadhan Angkatan I Masih Kurang Sempurna

Alhamdulillah, Green Ramadhan angkatan pertama berjalan dengan berhasil. Kurangnya hanya pada jumlah peserta yang diluar target dan minim. Ditargetkan 40 atau minimal 30 orang, yang menjadi peserta adalah 19 orang. Padahal dormitori di CICO harus dibayar minimum 30 orang. Semua pembicara memenuhi undangan dan sesuai dengan rancangan seperti: Tentang Shalat Tahajud bersama Dr Sudirman Abbas, penulis buku the Power of Tahajud, Husain Heriyanto, MHum tentang Kosmologi dan Islam, Fachruddin Mangunjaya: Al Qur'an, Ciptaan dan Konservasi, eksplorasi ayat-ayat al-Qur'an tentang konservasi dan kearifan lingkungan, dr. Ratna Nurhayati tentang Konsep diri dan Emosional; Fitrian Ardiansyah tentang Perubahan Iklim, Prof Hadi Alikodra tentang Persoalan Lingkungan dan Konservasi di Indonesia, dan Tib'un Nabawi (Pengobatan Cara Nabi) yang disampaikan oleh Ismanto, Master National Hipnotheraphi Indonesia.

Dilihat dari segi materi, saya menilai komposisi ini sungguh bagus. Sekali lagi peserta--setelah di evaluasi--dari segi beratnya materi akan diambil nantinya hanya yang berumur antara kelas 1 SMU hingga Perguruan Tinggi tingkat 1. Karena minimal sudah mengetahui basic science dan analisis.

Karena ini peserta bersubsidi--thanks to WWF board yang menyumbang peserta plus akomodasinya--maka tidak banyak waktu untuk memilih. Salah satu yang dipikirkan adalah bagaimana acara ini tidak berhenti disini, tetapi bisa menular pada kader yang lain. Nantinya mungkin dari SMA harus diambil aktifis Rohis atau OSIS yang mempunyai leadership, atau dari senat Mahasiswa, melihat mutu materi yang diberikan adalah relevan dengan tangkatan umur tersebut.

Bagaimanapun, semoga ini menjadi amaliah yang baik di bulan ramadhan ini, terutama untuk keperdulian lingkungan dan kontribusi merawat alam Indonesia !

Walhamdulillah...


Agenda Kegiatan
GREEN RAMADHAN


HARI I
(Sabtu, 20 September 2009)
Jam
Acara
Nara Sumber/PIC
09.00-10.00
Perkenalan, pembagian kamar dan tour the place.
Panitia
10.00-11.30 :
Pembukaan dan Sambutan oleh WWF Indonesia. Perkenalan
Prof Dr. Hadi S Alikodra
10.30-12.00
Perkenalan dan Istirahat
12.30-13.00
Shalat Juhur
13.30-15.30
Al Qur’an, Ciptaan dan Konservasi Eksplorasi tentang Kaitan Al-Qur’an Dengan sistem kehidupan dan Konservasi. I
Drs Fachruddin Mangunjaya, Msi
15.30-16.30
Istirahat (Shalat Ahshar) dan diskusi kelompok
Soni Razali dkk
16.30-17.30
Film Lingkungan
Rini, WWF, CI
17.30-19.00
Buka puasa, sholat maghrib
Imam sekaligus pembimbing
Dr. Ahmad Sudirman Abbas,MA
19.00-21.00
Sholat tarawih dan Materi Shalat Tahajjud (diskusi buku The Power of Tahajud).
Dr. Ahmad Sudirman Abbas,MA
21.00-22.00
Tuntunan Praktis Shalat dan Perbaikan Ritual Shalat (Tanya jawab).
Dr. Ahmad Sudirman Abbas,MA
HARI II
(Ahad, 21 September 2008)
03.00-03.30
Tahajud Berjamaah
Dr. Ahmad Sudirman Abbas,MA

Ust.Hasan & Ustdzah Santi
03.30-04.30
Makan sahur
Ust.Hasan & Ustdzah Santi
04.30-05.00
Persiapan sholat subuh dan Kuliah Tujuh Menit
Ust.Hasan & Ustdzah Santi
05.00-06.00
Permainan & Olah Raga
Soni Razali dkk
06.00-09.00
Istirahat dan persiapan mendapatkan materi berikutnya
09.00-10.30
Kosmologi: Pengenalan Islam terhadap penciptaan alam semesta.
Husain Heriyanto, Mhum
10.30-12.00
Konsep Diri dan Kecerdasan Emosional
Dr. Ratna Nurhayati
12.00-12.30
Shalat dzuhur
Ustz Oman
12.30-14.00
Kailulah (tidur siang)
14.00-15.30 :
Stadium Generale: Indonesia dan Perubahan Iklim
Fitrian Ardiansyah, WWF Indonesia
15.30-16.30
Al Qur’an, Ciptaan dan Konservasi Eksplorasi tentang Kaitan Al-Qur’an Dengan sistem kehidupan dan Konservasi. II (Presentasi)
Drs Fachruddin Mangunjaya, Msi
16.30-17.30
· Talk Show: Tib’un Nabawi bersama Drs Ismanto, Master Hypnotherapy Nasional
· Buka Puasa, Sholat, Maghrib
Moderator: Soni Razali
19.00-21.00
Tarawih berjamaah ceramah.
Ust.Hasan & Ustdzah Santi
21.00-23.00
Api unggun performance
Sony Rozali dkk

HARI III
(Senin, 22 September 2008)
23.00-03.00
Tidur
03.00-04.00
Tahajud berjamaah
Ust.Hasan & Ustdzah Santi
04.00-05.00
Sahur,sholat subuh
Ust.Hasan & Ustdzah Santi
05.00-06.00
Permainan
Sony Rozali dkk
06.00-09.00
Istirahat
09.00-10.30
Stadium Generale: Masalah Lingkungan di Indonesia.
Prof Dr. Hadi Alikodra
10.30-11.30
Komitmen Dan Muhasabah untuk Alam
Nana Firman & Diah Sulistiowati
11.30-12.30
Pesan kesan
Sony Rozali
12.30-13.30
Shalat dzuhur
Ust.Hasan & Ustdzah Santi
13.30-14.00
Persiapan pulang
Panitia
14.00 s/d selesai
Pulang

Wednesday, September 17, 2008

Kemusyrikan Dalam Konservasi

Salam,

Adopsi praktis konservasi modern memberikan apresiasi atas segala bentuk kultur dan tradisi positif dalam menghormati alam demi untuk kelestarian alam itu sendiri. Ada dilemma bagi seorang muslim yang memandang secara normative nilai-nilai Islam secara rigid—secara praktis, sebagai muslim yang baik—dengan ikut-ikutan mengakui dan mengapresiasi bentuk praktik konservasi yang dianggap masih primitive dan terkadang berbau ‘paganisme’ seperti misalnya: lahan keramat, hutan larangan dll yang didalamnya dilestarikan karena kepercayaan bahwa hutan tersebut mengandung nilai mistik dengan keyakinan akan kekuatan roh-roh jahat.

Ada kekhawatiran, bahwa hal ini akan membahayakan aqidah dan membuat seseorang Muslim—apabila mengapresiasi hal tersebut – akan menjadi syirik atau mempersekutukan Tuhan.

Bagaimana sikap seorang muslim?

Memang terkadang saya juga berpikir –dan merasa khawatir –bisa terjebak pada kerangka yang sama, mengadopsi saja nilai –nilai modern konservasi yang menghormati sacret sites, secara totalitas. Padahal sesungguhnya, keyakinan tersebut bukanlah dimiliki orang yang diluar dimana kawasan tersebut dianggap keramat, tetapi hanyalah sekelompok orang (masyarakat) yang mengakui dan percaya akan hal tersebut sehingga kawasan hutan, laut pantai dan sumberdaya yang ada disana terjaga secara utuh. Artinya, kita kan tidak ikut percaya, apalagi yakin.

Tetapi sebagai seorang saintis atau aktifis konservasi, tentu saja standar yang paling bermakna untuk memberikan apresiasi adalah nilai-nilai lain, secara intrinsic kawasan yang terjaga tersebut. Misalnya, ketika ada hutan yang masih utuh, tentu saja nilai penting ilmiah kawasan tersebut akan semakin tinggi, juga nilai keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Sehingga pengakuan seharusnya bukan pada keramat karena ‘mistisnya’ tetapi secara sains kawasan tersebut legitimate untuk diterima sebagai kawasan konservasi.

Jadi segala sesuatu harus menjunjung tinggi ‘ilmu’nya atau sains yang mempunyai nilai objective dan universal. Karena itulah saya kira Islam sangat mengajurkan bila ingin melakukan atau memutuskan sesuatu –jalan, aktifitas, kehendak dll—seyogyanya menggunakan ilmu:”Man aradhaddunya bil ilmi, waman aradhal akhirah, bil ilmi, waman aradhahuma faialaihi bil ilmi”.

Renungan ini menjadi jawaban yang saya sampaikan juga pada Forum Seminar Nasional Lingkungan Hidup dan Lauching Kelompok Studi Primata “Tarsius” di UIN Syarif Hidayatullah, Rabu 17, September. Seminar ini dihadiri sekitar 150an mahasiswa biologi dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta: UIN, UNAS, UNJ,UI dll, tentunya yang beragama Islam yang mempunyai interes keterkaitan Konsevasi dan Islam. Gairah mahasiswa untuk mengorgasisasi diri menjadi kelompok kajian akan banyak manfaatnya seperti halnya saya yang belajar banyak menulis karena adanya kelompok-kelompok mahasiswa yang mengorganisir diri sehinggi kita bisa belajar dari para senior maupun antar teman sendiri pada saat aktif di kemahasiswaan.

Alhamdulillahirabbil 'Alamin.

Thursday, September 11, 2008

Seleksi Eco Pesantren

Menjadi Juri Eco Pesantren, menuju Ever Green, Puncak. Membantu KNLH dengan Eco-Pesantren. Ada sepuluh orang yang hadir sesuai dengan Keputusan Menteri yang ditandatangani Deputy Menteri KNLH: diataranya, Bambang Widiantoro, Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan KNLH,Dr. Dedi Djubaeri MA, Dr. Ahmad Sudirman Abbas, Wartim, Morasakti, Nuthayati, H. Mardhani Juhti Emi Mardiati, dan Heri Suprianto.

Secara keseluruhan hanya ada 17 pesantren yang lolos untuk tahap verifikasi dan ditetapkan nominasinya sesuai dengan kategori: Pengelolaan Sampah, Pemanfaatan lahan, Perpustakaan Lingkungan dan Sistem informasi lingkungan.

Ini merupakan tahap awal dari langkah jauh kedepan untuk melibatkan pesantren yang jumlahnya ada 15ribu di seantero negeri dan baru sekitar 450an yang mengikuti sosialisasi dalam cluster yang diadakan oleh KNLH.

Semoga saja ini menjadi amaliah yang baik di bulan Ramadhan.

Perkembangan pesantren dalam gerakan lingkungan bukan hal yang baru, tetapi upaya menularkan kebaikan ini pada pesantren pesantren yang masih belum ketularan bukan hal yang mudah. Masih banyak pesantren yang 'jorok' dan belum mengenal kebersihan lingkungan sama sekali.

Wednesday, September 03, 2008

Selamat Puasa Ramadhan...

Menjelang Ramadhan Senin (1/9), sms dan e-mail terus berdatangan. Isinya bukan soal bisnis, tapi ucapan-ucapan ramadhan selamat Menjalankan Ibadah Ramadhan. Bulan yang diajurkan untuk dicintai dan dimanfaatkan sepenuhnya sebagai bulan intimewa untuk beribadah, berbuat kebaikan yang mendapatkan ganjaran beribu kali lipat dan seterutnya. Anjuran meminta maaf memang disarankan sebagaimana hadist yang dikirim oleh rekan saya Asep Firman ini:

Do'a malaikat Jibril menjelang Ramadhan " "Ya Allah tolong abaikan puasa umat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:

* Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada)
* Tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami isteri
* Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.

Maka Rasulullah pun mengatakan Amin sebanyak 3 kali. Dapatkah kita bayangkan, yang berdo'a adalah Malaikat dan yang meng-aminkan adalah Rasullullah dan para sahabat, dan dilakukan pada hari Jumaat.

(Saya belum mencek tentang hadits ini bagaimana statusnya, tetapi tentu meminta maaf dan membuka pintu maaf adalam merupakan suatu kebaikan).

Di sebuah e-mail Pesantren Virtual ada pertanyaan dan jawaban sebagai berikut:

Tanya Jawab (452) Meminta Maaf Menjelang Ramadhan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

Ustad yg kami hormati , saya mau ebrtanya mengenai :

1. 'Adat' atau kebiasaan masa kini yg kerap saling meminta ma'af menjelang ramadhan, padahal Rasulullah tidak pernah mencontohkan yang demikian itu. Bukankah suatu amalan akan diterima jika " 2 I " ikhlas & ittiba' kepada Rasulullah, meskipun meminta ma'af suatu amal baik namun jika dilakukan pada momen tertentu dgn maksud sebagai ibadah, seakan kita menciptakan suatu syariat baru. Apakah itu kita tidak terjebak dalam bid'ah sedangkan semua ibadah dasarnya haram, kecuali diperintahkan dan bid'ah adalah sesat.

2. Adat saling meminta maaf & mengucapkan "minnal aidin wal faizin" setelah iedul fitri bagaimana hukumnya? saat ini hampir semua kalangan muslim melakukan hal itu, sedangkan rasulullah menyunnahkan kita saling mendo'akan "taqaballahu minna wa minkum" sudah hampir ditinggalkan, apakah karena dampak kita membiarkan suatu perbuatan bid'ah yang
menjamur shg dianggap suatu perbuatan ibadah? dan mengabaikan perbuatan sunnah yang memang dianjurkan Rasulullah, Utusan Alloh ? mohon segera untuk jawabannya , Jazakumullah khairan katsiraan

Abdul Majid

Jawab (Abdul Ghofur Maimoen):

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

[1] Nabi Muhammad SAW. mengatakan: "Barang siapa menciptakan di dalam Islam suatu kebiasaan yang bagus [sunnah hasanah], kemudian diamalkan sesudahnya, maka ia akan mendapatkan seperti pahalanya orang-orang yang melakukannya tanpa mengurangi pahala-pahala mereka ini. Dan barang siapa menciptakan kebiasaan buruk [sunnah sayiah],
kemudian diamalkan sesudahnya, maka ia akan mendapatkan seperti dosanya orang-orang yangmengamalkannya, tanpa mengurangi dosa-dosa mereka ini". HR. Imam Muslim.

Saling memaafkan dan saling berjabat tangan menjelang Ramadhan adalah termasuk kebiasaan bagus. Dalam bahasa Nabi seperti saya kutip di atas, kebiasaan ini adalah "sunnah hasanah".

[2] Kalimat "Minal 'Aidin Wal Faizin" adalah juga doa, seperti kalimat "Taqabbalal Laahu Minna Wa Minkum". Artinya semoga kita semua termasuk orang-orang yang kembali fitri seperti semula, dan termasuk orang-orang yang beruntung.

Doa, apapun kalimatnya dan dalam bahasa manapun, adalah amal baik. Tak ada larangan untuk menciptakan kalimat doa dari kita sendiri, asalkan kandungannya baik. Demikian, semoga membantu.



Macam-macam sms permintaan maaf, ada yang berupa humor, bersajak, serius dan ada yang sekedarnya, coba lihat sms di telpon saya ini:

Berbalas Pantun:

Saya tidak tahu teman yang baik ini siapa yang jelas dia memberikan tahniah dengan berbalas pantun:

”Batu kecubung dari kalimantan
Cantik disanding dengan berlian
Berhubung Senin Bulan Ramadhan
Salah dan Khilaf mohon dimaafkan”

Professor Djalal Tanjung, yang saya kenal di UGM memberikan ucapan selamat:
Taqabal Allah minna waminkum taqabbal ya karim. Mohon maaf atas segala khilaf dan salah semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah swt.

Sedangkan sahabat saya H. Kaspinoor dan keluarga mengucapkan demikian:
”Marhaban Ya Ramadhan. Ya Rabb, walaupun kami tidak saling menyapa dengan orang tua kami, saudara kami, sahabat kami, dan orang yang berjasa dengan kamipun tidak tahu apakah akan bertemu dengan ramadhan tahun deapn, karena itu sinarilah hati kami dan jadikan Ramadhan tahun ini bisa kami lalui dengan kemenangan di Akhirnya.

Hamdhani, Anggota DPD asal Kalimantan mengirim SMS:
”Sahabatku pls maafkan saya lahir bathin. Semoga ibadah kita diterima oleh Allah swt dan mengokohkan perjuangan kita—”

Sedangkan Prof Tengku Muslim Ibrahim, yang saya hormati dari ujung Banda Aceh memberikan ucapan pula:
”Selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga Allah menerima ibadah kita, mengampuni dosa kita dan memberikan keredhaaNya kepada kita, Amin..”

Bang Noer Kertapati (Dr)
Memberikan tahniah sebagai berikut:
Ass, kami sekeluarga mengucapkan selamat memasuki ibafah ramadhan. Smg Allah menerima amal ibadah kita. Amien:
Sungguh indah pantai pandan
Tempat bermain anak nelayan
Sebentar lagi jelang Ramadhan
Salah dan khilaf mohon maafkan.

Yang angak kocak (menurut saya) ucapan Dari teman saya Zulkifli Lubis di Mandailing:
”Welcome Ramadhan Great Sale! Jangan lewatkan obral pahala besar-besaran diskon dosa s/d 99%+Doorprize ”Lailatul Qadar” hanya 30 hari.” Mohon maaf lahir bathin.
(saya lihat spanduk dengan isi sama dipasang oleh Partai Amanat Nasional (PAN)

Ada lagi yang menarik pesannya: ”Selamat memasuki hari Republik ”BBM” (Bulan berkah maghfiroh) tingkat kan kualitas PREMIUM (prei makan minum) dan jangan lupa SOLAR (solatlah dengan rajin) seta Minyak Tanah (Memperbanyak tadarus dan amanah). Jangan lupa isi pulsa (Puasa lebih sabar)....

Terima kasih semua atas ucapan tersebut, ada yang saya balas ada yang tidak, lewat blog inilah balasan saya.

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1429 H

Selamat Puasa Ramadhan...

Menjelang Ramadhan Senin (1/9), sms dan e-mail terus berdatangan. Isinya bukan soal bisnis, tapi ucapan-ucapan ramadhan selamat Menjalankan Ibadah Ramadhan. Bulan yang diajurkan untuk dicintai dan dimanfaatkan sepenuhnya sebagai bulan intimewa untuk beribadah, berbuat kebaikan yang mendapatkan ganjaran beribu kali lipat dan seterutnya. Anjuran meminta maaf memang disarankan sebagaimana hadist yang dikirim oleh rekan saya Asep Firman ini:

Do'a malaikat Jibril menjelang Ramadhan " "Ya Allah tolong abaikan puasa umat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:

* Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada)
* Tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami isteri
* Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.

Maka Rasulullah pun mengatakan Amin sebanyak 3 kali. Dapatkah kita bayangkan, yang berdo'a adalah Malaikat dan yang meng-aminkan adalah Rasullullah dan para sahabat, dan dilakukan pada hari Jumaat.

(Saya belum mencek tentang hadits ini bagaimana statusnya, tetapi tentu meminta maaf dan membuka pintu maaf adalam merupakan suatu kebaikan).

Di sebuah e-mail Pesantren Virtual ada pertanyaan dan jawaban sebagai berikut:

Tanya Jawab (452) Meminta Maaf Menjelang Ramadhan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

Ustad yg kami hormati , saya mau ebrtanya mengenai :

1. 'Adat' atau kebiasaan masa kini yg kerap saling meminta ma'af menjelang ramadhan, padahal Rasulullah tidak pernah mencontohkan yang demikian itu. Bukankah suatu amalan akan diterima jika " 2 I " ikhlas & ittiba' kepada Rasulullah, meskipun meminta ma'af suatu amal baik namun jika dilakukan pada momen tertentu dgn maksud sebagai ibadah, seakan kita menciptakan suatu syariat baru. Apakah itu kita tidak terjebak dalam bid'ah sedangkan semua ibadah dasarnya haram, kecuali diperintahkan dan bid'ah adalah sesat.

2. Adat saling meminta maaf & mengucapkan "minnal aidin wal faizin" setelah iedul fitri bagaimana hukumnya? saat ini hampir semua kalangan muslim melakukan hal itu, sedangkan rasulullah menyunnahkan kita saling mendo'akan "taqaballahu minna wa minkum" sudah hampir ditinggalkan, apakah karena dampak kita membiarkan suatu perbuatan bid'ah yang
menjamur shg dianggap suatu perbuatan ibadah? dan mengabaikan perbuatan sunnah yang memang dianjurkan Rasulullah, Utusan Alloh ? mohon segera untuk jawabannya , Jazakumullah khairan katsiraan

Abdul Majid

Jawab (Abdul Ghofur Maimoen):

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

[1] Nabi Muhammad SAW. mengatakan: "Barang siapa menciptakan di dalam Islam suatu kebiasaan yang bagus [sunnah hasanah], kemudian diamalkan sesudahnya, maka ia akan mendapatkan seperti pahalanya orang-orang yang melakukannya tanpa mengurangi pahala-pahala mereka ini. Dan barang siapa menciptakan kebiasaan buruk [sunnah sayiah],
kemudian diamalkan sesudahnya, maka ia akan mendapatkan seperti dosanya orang-orang yangmengamalkannya, tanpa mengurangi dosa-dosa mereka ini". HR. Imam Muslim.

Saling memaafkan dan saling berjabat tangan menjelang Ramadhan adalah termasuk kebiasaan bagus. Dalam bahasa Nabi seperti saya kutip di atas, kebiasaan ini adalah "sunnah hasanah".

[2] Kalimat "Minal 'Aidin Wal Faizin" adalah juga doa, seperti kalimat "Taqabbalal Laahu Minna Wa Minkum". Artinya semoga kita semua termasuk orang-orang yang kembali fitri seperti semula, dan termasuk orang-orang yang beruntung.

Doa, apapun kalimatnya dan dalam bahasa manapun, adalah amal baik. Tak ada larangan untuk menciptakan kalimat doa dari kita sendiri, asalkan kandungannya baik. Demikian, semoga membantu.



Macam-macam sms permintaan maaf, ada yang berupa humor, bersajak, serius dan ada yang sekedarnya, coba lihat sms di telpon saya ini:

Berbalas Pantun:

Saya tidak tahu teman yang baik ini siapa yang jelas dia memberikan tahniah dengan berbalas pantun:

”Batu kecubung dari kalimantan
Cantik disanding dengan berlian
Berhubung Senin Bulan Ramadhan
Salah dan Khilaf mohon dimaafkan”

Professor Djalal Tanjung, yang saya kenal di UGM memberikan ucapan selamat:
Taqabal Allah minna waminkum taqabbal ya karim. Mohon maaf atas segala khilaf dan salah semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah swt.

Sedangkan sahabat saya H. Kaspinoor dan keluarga mengucapkan demikian:
”Marhaban Ya Ramadhan. Ya Rabb, walaupun kami tidak saling menyapa dengan orang tua kami, saudara kami, sahabat kami, dan orang yang berjasa dengan kamipun tidak tahu apakah akan bertemu dengan ramadhan tahun deapn, karena itu sinarilah hati kami dan jadikan Ramadhan tahun ini bisa kami lalui dengan kemenangan di Akhirnya.

Hamdhani, Anggota DPD asal Kalimantan mengirim SMS:
”Sahabatku pls maafkan saya lahir bathin. Semoga ibadah kita diterima oleh Allah swt dan mengokohkan perjuangan kita—”

Sedangkan Prof Tengku Muslim Ibrahim, yang saya hormati dari ujung Banda Aceh memberikan ucapan pula:
”Selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga Allah menerima ibadah kita, mengampuni dosa kita dan memberikan keredhaaNya kepada kita, Amin..”

Bang Noer Kertapati (Dr)
Memberikan tahniah sebagai berikut:
Ass, kami sekeluarga mengucapkan selamat memasuki ibafah ramadhan. Smg Allah menerima amal ibadah kita. Amien:
Sungguh indah pantai pandan
Tempat bermain anak nelayan
Sebentar lagi jelang Ramadhan
Salah dan khilaf mohon maafkan.

Yang angak kocak (menurut saya) ucapan Dari teman saya Zulkifli Lubis di Mandailing:
”Welcome Ramadhan Great Sale! Jangan lewatkan obral pahala besar-besaran diskon dosa s/d 99%+Doorprize ”Lailatul Qadar” hanya 30 hari.” Mohon maaf lahir bathin.
(saya lihat spanduk dengan isi sama dipasang oleh Partai Amanat Nasional (PAN)

Ada lagi yang menarik pesannya: ”Selamat memasuki hari Republik ”BBM” (Bulan berkah maghfiroh) tingkat kan kualitas PREMIUM (prei makan minum) dan jangan lupa SOLAR (solatlah dengan rajin) seta Minyak Tanah (Memperbanyak tadarus dan amanah). Jangan lupa isi pulsa (Puasa lebih sabar)....

Terima kasih semua atas ucapan tersebut, ada yang saya balas ada yang tidak, lewat blog inilah balasan saya.

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1429 H