Berita Press Release Lihat disini: Pemanfaatan SDA Berkelanjutan Berbasis Pesantren: Budidaya Lebah
Semula masih merasa ragu, kemudian para usdadz dan santri senior itu kemudian merasa menikmati pelatihan, terlebih setelah turun ke lapangan. Disamping meninjau kawasan harim zone pondok pesantren yang hijau dan teduh, juga memberanikan diri untuk mulai memegang lebah. Beberapa ustadz mulai bersahabat dan meminta terapi sengat labah.
"Tadinya takut, sekarang seru," kata seorang santri menuturkan.
Kegiatan ini diikuti oleh 23 pesantren dari 10 pesantren dan komunitas masyarakat di sekitar TN Gunung Gede, Halimun dan Salak.
Insya Allah, beternak lebah akan membawa hasil, kalau kita berbuat baik dengan lebah, meletakkan mereka pada kawasan pohon dan tumbuhan berbunga dan mempunyai madu. Merawat lingkungan dan pepohonan agar selalu rindang (bukan menebangnya), memelihara lingkungan tanpa pestisida dan memperhatikan apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh lebah, tambah Eureka Zatnika, pelatih dari Asosiasi Perlebahan APIARI.
Memang saya sebagai pengemban inisiatif tidak akan berharap banyak, melainkan sedikit tetapi dengan suatu keyakinan, bahwa kelompok kecil yang dilatih ini akan memberikan dampak yang besar dikemudian hari.
Seperti madu yang bentuknya khasiatnya ajaib dan lebah sendiri yang disebut oleh Al Qur'an mempunyai kelebihan strategis sebagai makhluk. Belum apa-apa, kelihatan sekali bukti lebah memang akan membantu dan menolong manusia. Pelatihan belum usai, banyak ustadz yang meminta dirinya diterapi oleh lebah.
Lihat Videonya ya!
BERITA TERKAIT
- Lihat foto-foto pelatihan lebah
- Pelatihan jasa ekosistem bagi santri (KORAN TEMPO. 14/12)
- Muslim School Leads Environmental Movement in Java (The Jakarta Globe)