Saturday, March 20, 2010

Guguak Malalo

Rasanya tidak ada sudut bumi yang kosong dari penguasaan manusia. Dari Barat ke timur dari kedalaman laut hingga puncak gunung yang tinggi, di negeri ini sudah pernah kukunjungi. Orangnya ada! Inilah yang kami lihat di Bukit Danau Singkarak, Nagar Guguak Malalo. Beberapa kilometer nun jauh diatas danau singkarak.

Minggu lalu (13-16 Maret) bersama kawan kawan lain kami mengadakan Lokalatih untuk guru di Padang. Pelatihan ini merupakan kerjasama antara Darwin Initiative (DI), FFI, British Council dan CI Indonesia. Topiknya seputar Integrating religion within conservation: Islamic beliefs and Sumatran forest management: “Menyelamatkan Hutan Sumatera Barat dari Kerusakan Lingkungan & Perubahan Iklim dalam sudut Pandang Islam”



Para peserta adalah guru-guru sekolah menengah atas dan kejuruan yang mewakili sekolah-sekolah beragama Islam di daerah perkotaan (Padang) dan pedalaman (di luar Padang, sebisa mungkin yang mewakili daerah rural seperti daerah pertanian, pegunungan, sekitar hutan dll).

Pendekatan agama (Islam) akan dirasakan sangat penting pada tingkat implementasi dan akar rumput bagi komunitas muslim yang teguh seperti di Padang. Tidak ada jaminan bahwa kesadaran akan tumbuh tanpa upaya untuk menggerakkan hati dan pikiran mereka. Hati dan pikiran hanya dapat disentuh dengan agama, atau apa yang mereka yakini. Dan salah satu upaya itu adalah mengingatkan bahwa dalam Al Qur'an, Allah swt menyebutkan bahwa semesta--termasuk bumi-- diciptakanNya secara seimbang (maujuunin). Sehingga kata al Mizan (keseimbangan), yang berasal dari kata M Z N, mizan, atau neraca muncul dalam beberapa ayat dalam Al Qur'an.

Lokalatih ini menyungguhkan kata kunci,bahwa Tuhan adalah Pencipta, dan manusia diwajibkan menjada dan memelihara ciptaaNya itu sebagai sebuah amanah. Fazlun Khalid menyebutkan kata khalaq (al-Khaliq), Allah sebagai pencipta, dengan segala derivasinya muncul sebanyak 261 ayat dalam kitab suci umat Islam itu.

Setelah pelatihan, kami mengunjungi Nagari Guguak Malalo, Sumatra Barat, yang akan dijadikan kawasan pilot implementasi kearifan islam terhadap pelestarian hutan dan alam ini. Nagari ini terletak di pinggiran Danau Singkarak, dengan pemandangan yang sangat menakjubkan. Masyarakat di sini, tahun 2000 pernah terhantam galodo yang dahsyat sehingga menewaskan beberapa puluh orang. Dan saya menjadi diingatkan peristiwa 9-10 tahun yang lalu itu, karena audiensi dengan penduduk nagari dan ketua nagari diadakan di balai nagari yang sama --tidak berubah--ketika kami memberikan bantuan logistik untuk meringankan beban karena bencara tersebut.

Insya Allah, proyek ini adalah pelengkap dan menjadi instrumen yang menarik dalam upaya mendekatkan ajaran Islam pada perawatan dan pemeliharaan alam dan lingkungan. Budaya Minangkabau dangan adat basandi Syara, dan basandi Kitabullah, sangat pastilah sangat sesuai dengan ruh dan semangat yang dibahas dalam lokalatih ini. Berikut ini saya kutipkan beberapa kaitan dengan tujuan dan hasil yang diinginkan dari lokalatih ini:


Tujuan Kegiatan

· Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pendidikan pelestarian lingkungan hidup dan perubahan iklim

· Memberikan pengayaan pengetahuan kepada guru tentang upaya pelestarian lingkungan hidup dan perubahan iklim dalam tinjauan dan nilai-nilai Islam.

· Meningkatkan keterampilan guru dalam menyampaikan pembelajaran pendidikan pelestarian lingkungan hidup dan perubahan iklim untuk diterapkan di sekolah.

· Melatih guru untuk menggunakan materi tentang pelestarian lingkungan hidup dan perubahan iklim untuk mengajar di dalam dan di luar kelas


Hasil yang Diharapkan

· Guru memiliki pemahaman yang kokoh dan utuh tentang metode, teknik, serta materi pembelajaran pendidikan pelestarian lingkungan hidup dan perubahan iklim.

· Guru memiliki pengetahuan yang lebih kaya dan terarah untuk menyampaiakan pendidikan pelestarian lingkungan hidup dan perubahan iklim dengan memadukan nilai nilai Islam ke dalam materi pembelajaran di sekolah.

· Guru memiliki keterampilan yang relevan dalam menyampaikan pembelajaran lingkungan hidup dan perubahan iklim di sekolah dengan mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan yang berlaku.

· Terbentuknya jejaring guru untuk Pendidikan Lingkungan Hidup dan Pendidikan Perubahan Iklim

· Dukungan pihak-pihak terkait di tingkat lokal untuk Pendidikan Lingkungan Hidup dan Pendidikan Perubahan Iklim di wilayah Padang dan sekitarnya