Wednesday, September 03, 2008

Selamat Puasa Ramadhan...

Menjelang Ramadhan Senin (1/9), sms dan e-mail terus berdatangan. Isinya bukan soal bisnis, tapi ucapan-ucapan ramadhan selamat Menjalankan Ibadah Ramadhan. Bulan yang diajurkan untuk dicintai dan dimanfaatkan sepenuhnya sebagai bulan intimewa untuk beribadah, berbuat kebaikan yang mendapatkan ganjaran beribu kali lipat dan seterutnya. Anjuran meminta maaf memang disarankan sebagaimana hadist yang dikirim oleh rekan saya Asep Firman ini:

Do'a malaikat Jibril menjelang Ramadhan " "Ya Allah tolong abaikan puasa umat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:

* Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada)
* Tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami isteri
* Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.

Maka Rasulullah pun mengatakan Amin sebanyak 3 kali. Dapatkah kita bayangkan, yang berdo'a adalah Malaikat dan yang meng-aminkan adalah Rasullullah dan para sahabat, dan dilakukan pada hari Jumaat.

(Saya belum mencek tentang hadits ini bagaimana statusnya, tetapi tentu meminta maaf dan membuka pintu maaf adalam merupakan suatu kebaikan).

Di sebuah e-mail Pesantren Virtual ada pertanyaan dan jawaban sebagai berikut:

Tanya Jawab (452) Meminta Maaf Menjelang Ramadhan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

Ustad yg kami hormati , saya mau ebrtanya mengenai :

1. 'Adat' atau kebiasaan masa kini yg kerap saling meminta ma'af menjelang ramadhan, padahal Rasulullah tidak pernah mencontohkan yang demikian itu. Bukankah suatu amalan akan diterima jika " 2 I " ikhlas & ittiba' kepada Rasulullah, meskipun meminta ma'af suatu amal baik namun jika dilakukan pada momen tertentu dgn maksud sebagai ibadah, seakan kita menciptakan suatu syariat baru. Apakah itu kita tidak terjebak dalam bid'ah sedangkan semua ibadah dasarnya haram, kecuali diperintahkan dan bid'ah adalah sesat.

2. Adat saling meminta maaf & mengucapkan "minnal aidin wal faizin" setelah iedul fitri bagaimana hukumnya? saat ini hampir semua kalangan muslim melakukan hal itu, sedangkan rasulullah menyunnahkan kita saling mendo'akan "taqaballahu minna wa minkum" sudah hampir ditinggalkan, apakah karena dampak kita membiarkan suatu perbuatan bid'ah yang
menjamur shg dianggap suatu perbuatan ibadah? dan mengabaikan perbuatan sunnah yang memang dianjurkan Rasulullah, Utusan Alloh ? mohon segera untuk jawabannya , Jazakumullah khairan katsiraan

Abdul Majid

Jawab (Abdul Ghofur Maimoen):

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

[1] Nabi Muhammad SAW. mengatakan: "Barang siapa menciptakan di dalam Islam suatu kebiasaan yang bagus [sunnah hasanah], kemudian diamalkan sesudahnya, maka ia akan mendapatkan seperti pahalanya orang-orang yang melakukannya tanpa mengurangi pahala-pahala mereka ini. Dan barang siapa menciptakan kebiasaan buruk [sunnah sayiah],
kemudian diamalkan sesudahnya, maka ia akan mendapatkan seperti dosanya orang-orang yangmengamalkannya, tanpa mengurangi dosa-dosa mereka ini". HR. Imam Muslim.

Saling memaafkan dan saling berjabat tangan menjelang Ramadhan adalah termasuk kebiasaan bagus. Dalam bahasa Nabi seperti saya kutip di atas, kebiasaan ini adalah "sunnah hasanah".

[2] Kalimat "Minal 'Aidin Wal Faizin" adalah juga doa, seperti kalimat "Taqabbalal Laahu Minna Wa Minkum". Artinya semoga kita semua termasuk orang-orang yang kembali fitri seperti semula, dan termasuk orang-orang yang beruntung.

Doa, apapun kalimatnya dan dalam bahasa manapun, adalah amal baik. Tak ada larangan untuk menciptakan kalimat doa dari kita sendiri, asalkan kandungannya baik. Demikian, semoga membantu.



Macam-macam sms permintaan maaf, ada yang berupa humor, bersajak, serius dan ada yang sekedarnya, coba lihat sms di telpon saya ini:

Berbalas Pantun:

Saya tidak tahu teman yang baik ini siapa yang jelas dia memberikan tahniah dengan berbalas pantun:

”Batu kecubung dari kalimantan
Cantik disanding dengan berlian
Berhubung Senin Bulan Ramadhan
Salah dan Khilaf mohon dimaafkan”

Professor Djalal Tanjung, yang saya kenal di UGM memberikan ucapan selamat:
Taqabal Allah minna waminkum taqabbal ya karim. Mohon maaf atas segala khilaf dan salah semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah swt.

Sedangkan sahabat saya H. Kaspinoor dan keluarga mengucapkan demikian:
”Marhaban Ya Ramadhan. Ya Rabb, walaupun kami tidak saling menyapa dengan orang tua kami, saudara kami, sahabat kami, dan orang yang berjasa dengan kamipun tidak tahu apakah akan bertemu dengan ramadhan tahun deapn, karena itu sinarilah hati kami dan jadikan Ramadhan tahun ini bisa kami lalui dengan kemenangan di Akhirnya.

Hamdhani, Anggota DPD asal Kalimantan mengirim SMS:
”Sahabatku pls maafkan saya lahir bathin. Semoga ibadah kita diterima oleh Allah swt dan mengokohkan perjuangan kita—”

Sedangkan Prof Tengku Muslim Ibrahim, yang saya hormati dari ujung Banda Aceh memberikan ucapan pula:
”Selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga Allah menerima ibadah kita, mengampuni dosa kita dan memberikan keredhaaNya kepada kita, Amin..”

Bang Noer Kertapati (Dr)
Memberikan tahniah sebagai berikut:
Ass, kami sekeluarga mengucapkan selamat memasuki ibafah ramadhan. Smg Allah menerima amal ibadah kita. Amien:
Sungguh indah pantai pandan
Tempat bermain anak nelayan
Sebentar lagi jelang Ramadhan
Salah dan khilaf mohon maafkan.

Yang angak kocak (menurut saya) ucapan Dari teman saya Zulkifli Lubis di Mandailing:
”Welcome Ramadhan Great Sale! Jangan lewatkan obral pahala besar-besaran diskon dosa s/d 99%+Doorprize ”Lailatul Qadar” hanya 30 hari.” Mohon maaf lahir bathin.
(saya lihat spanduk dengan isi sama dipasang oleh Partai Amanat Nasional (PAN)

Ada lagi yang menarik pesannya: ”Selamat memasuki hari Republik ”BBM” (Bulan berkah maghfiroh) tingkat kan kualitas PREMIUM (prei makan minum) dan jangan lupa SOLAR (solatlah dengan rajin) seta Minyak Tanah (Memperbanyak tadarus dan amanah). Jangan lupa isi pulsa (Puasa lebih sabar)....

Terima kasih semua atas ucapan tersebut, ada yang saya balas ada yang tidak, lewat blog inilah balasan saya.

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1429 H

Selamat Puasa Ramadhan...

Menjelang Ramadhan Senin (1/9), sms dan e-mail terus berdatangan. Isinya bukan soal bisnis, tapi ucapan-ucapan ramadhan selamat Menjalankan Ibadah Ramadhan. Bulan yang diajurkan untuk dicintai dan dimanfaatkan sepenuhnya sebagai bulan intimewa untuk beribadah, berbuat kebaikan yang mendapatkan ganjaran beribu kali lipat dan seterutnya. Anjuran meminta maaf memang disarankan sebagaimana hadist yang dikirim oleh rekan saya Asep Firman ini:

Do'a malaikat Jibril menjelang Ramadhan " "Ya Allah tolong abaikan puasa umat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:

* Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada)
* Tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami isteri
* Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.

Maka Rasulullah pun mengatakan Amin sebanyak 3 kali. Dapatkah kita bayangkan, yang berdo'a adalah Malaikat dan yang meng-aminkan adalah Rasullullah dan para sahabat, dan dilakukan pada hari Jumaat.

(Saya belum mencek tentang hadits ini bagaimana statusnya, tetapi tentu meminta maaf dan membuka pintu maaf adalam merupakan suatu kebaikan).

Di sebuah e-mail Pesantren Virtual ada pertanyaan dan jawaban sebagai berikut:

Tanya Jawab (452) Meminta Maaf Menjelang Ramadhan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

Ustad yg kami hormati , saya mau ebrtanya mengenai :

1. 'Adat' atau kebiasaan masa kini yg kerap saling meminta ma'af menjelang ramadhan, padahal Rasulullah tidak pernah mencontohkan yang demikian itu. Bukankah suatu amalan akan diterima jika " 2 I " ikhlas & ittiba' kepada Rasulullah, meskipun meminta ma'af suatu amal baik namun jika dilakukan pada momen tertentu dgn maksud sebagai ibadah, seakan kita menciptakan suatu syariat baru. Apakah itu kita tidak terjebak dalam bid'ah sedangkan semua ibadah dasarnya haram, kecuali diperintahkan dan bid'ah adalah sesat.

2. Adat saling meminta maaf & mengucapkan "minnal aidin wal faizin" setelah iedul fitri bagaimana hukumnya? saat ini hampir semua kalangan muslim melakukan hal itu, sedangkan rasulullah menyunnahkan kita saling mendo'akan "taqaballahu minna wa minkum" sudah hampir ditinggalkan, apakah karena dampak kita membiarkan suatu perbuatan bid'ah yang
menjamur shg dianggap suatu perbuatan ibadah? dan mengabaikan perbuatan sunnah yang memang dianjurkan Rasulullah, Utusan Alloh ? mohon segera untuk jawabannya , Jazakumullah khairan katsiraan

Abdul Majid

Jawab (Abdul Ghofur Maimoen):

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

[1] Nabi Muhammad SAW. mengatakan: "Barang siapa menciptakan di dalam Islam suatu kebiasaan yang bagus [sunnah hasanah], kemudian diamalkan sesudahnya, maka ia akan mendapatkan seperti pahalanya orang-orang yang melakukannya tanpa mengurangi pahala-pahala mereka ini. Dan barang siapa menciptakan kebiasaan buruk [sunnah sayiah],
kemudian diamalkan sesudahnya, maka ia akan mendapatkan seperti dosanya orang-orang yangmengamalkannya, tanpa mengurangi dosa-dosa mereka ini". HR. Imam Muslim.

Saling memaafkan dan saling berjabat tangan menjelang Ramadhan adalah termasuk kebiasaan bagus. Dalam bahasa Nabi seperti saya kutip di atas, kebiasaan ini adalah "sunnah hasanah".

[2] Kalimat "Minal 'Aidin Wal Faizin" adalah juga doa, seperti kalimat "Taqabbalal Laahu Minna Wa Minkum". Artinya semoga kita semua termasuk orang-orang yang kembali fitri seperti semula, dan termasuk orang-orang yang beruntung.

Doa, apapun kalimatnya dan dalam bahasa manapun, adalah amal baik. Tak ada larangan untuk menciptakan kalimat doa dari kita sendiri, asalkan kandungannya baik. Demikian, semoga membantu.



Macam-macam sms permintaan maaf, ada yang berupa humor, bersajak, serius dan ada yang sekedarnya, coba lihat sms di telpon saya ini:

Berbalas Pantun:

Saya tidak tahu teman yang baik ini siapa yang jelas dia memberikan tahniah dengan berbalas pantun:

”Batu kecubung dari kalimantan
Cantik disanding dengan berlian
Berhubung Senin Bulan Ramadhan
Salah dan Khilaf mohon dimaafkan”

Professor Djalal Tanjung, yang saya kenal di UGM memberikan ucapan selamat:
Taqabal Allah minna waminkum taqabbal ya karim. Mohon maaf atas segala khilaf dan salah semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah swt.

Sedangkan sahabat saya H. Kaspinoor dan keluarga mengucapkan demikian:
”Marhaban Ya Ramadhan. Ya Rabb, walaupun kami tidak saling menyapa dengan orang tua kami, saudara kami, sahabat kami, dan orang yang berjasa dengan kamipun tidak tahu apakah akan bertemu dengan ramadhan tahun deapn, karena itu sinarilah hati kami dan jadikan Ramadhan tahun ini bisa kami lalui dengan kemenangan di Akhirnya.

Hamdhani, Anggota DPD asal Kalimantan mengirim SMS:
”Sahabatku pls maafkan saya lahir bathin. Semoga ibadah kita diterima oleh Allah swt dan mengokohkan perjuangan kita—”

Sedangkan Prof Tengku Muslim Ibrahim, yang saya hormati dari ujung Banda Aceh memberikan ucapan pula:
”Selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga Allah menerima ibadah kita, mengampuni dosa kita dan memberikan keredhaaNya kepada kita, Amin..”

Bang Noer Kertapati (Dr)
Memberikan tahniah sebagai berikut:
Ass, kami sekeluarga mengucapkan selamat memasuki ibafah ramadhan. Smg Allah menerima amal ibadah kita. Amien:
Sungguh indah pantai pandan
Tempat bermain anak nelayan
Sebentar lagi jelang Ramadhan
Salah dan khilaf mohon maafkan.

Yang angak kocak (menurut saya) ucapan Dari teman saya Zulkifli Lubis di Mandailing:
”Welcome Ramadhan Great Sale! Jangan lewatkan obral pahala besar-besaran diskon dosa s/d 99%+Doorprize ”Lailatul Qadar” hanya 30 hari.” Mohon maaf lahir bathin.
(saya lihat spanduk dengan isi sama dipasang oleh Partai Amanat Nasional (PAN)

Ada lagi yang menarik pesannya: ”Selamat memasuki hari Republik ”BBM” (Bulan berkah maghfiroh) tingkat kan kualitas PREMIUM (prei makan minum) dan jangan lupa SOLAR (solatlah dengan rajin) seta Minyak Tanah (Memperbanyak tadarus dan amanah). Jangan lupa isi pulsa (Puasa lebih sabar)....

Terima kasih semua atas ucapan tersebut, ada yang saya balas ada yang tidak, lewat blog inilah balasan saya.

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1429 H