31 Juli 2008, kalau diceritakan tentang kegiatan ceramah lingkungan yang saya adakan hari ini, tentu membuat dosen muda manapun, akan iri tujuh turunan. Saya memberikan kuliah didepan 20an peserta contest Miss Indonesia Earth yang akan mewakili Indonesia dalam ajang dunia Miss Earth bila mereka terseleksi. Mereka adalah hasil seleksi ratusan gadis-gadis potensial yang bukan saja hanya memiliki beuty tetapi juga brain.
Ini adalah kehormatan kedua dan saya tahun lalu diundang di forum yang sama memberikan kuliah tentang konservasi alam Indonesia.
Karena ini adalah pembekalan untuk mereka menjadi duta lingkungan dalam kegiatan yang akan mereka lakukan tahun ini dan tahun depan, tentu saja dengan senang hati jurus-jurus penjelasan tentang kasus lingkungan di Indonesia harus mereka kuasai, misalnya jika mereka mendapatkan pertanyaan tentang hutan di Indonesia dst.
Saya tidak tahu, apakah dengan dua jam kuliah, mereka bisa mendapatkan penjelasan yang lengkap, tapi saya berupaya untuk memfasilitasi dan membekali pemahaman tentang konservasi secara global dan sederhana. Hal penting tentunya, gadis cantik putri bumi ini juga harus sungguh-sungguh belajar dan banyak membaca dan terlibat dalam sejumlah aktifitas lingkungan agar mereka memahami makna penyelamatan lingkungan dan konservasi dalam arti sesungguhnya.
Dalam banyak hal karena mereka mempunyai latar belakang yang berbeda dan kuliah di berbagai bangku perguruan tinggi bukan berencana untuk menjadi miss earth, tetapi menjadi seorang awam yang belajar tentang lingkungan. Nah sebagai orang awam, keperdulian lingkungan menjadi penting, maka ketika mereka menanyakan apa yang harus diperbuat ketika melihat ada anak orangutan diperjual belikan di pasar burung?
Mereka harus mengadukan keberadaan dan perbuatan melanggar hukum (menjual binatang langka) kepada balai konservasi sumberdaya alam (KSDA) setempat. Tentu saja orangutan bukan untuk diperjual belikan, tetapi harus dilindungi di habitat aslinya....
Ini adalah kehormatan kedua dan saya tahun lalu diundang di forum yang sama memberikan kuliah tentang konservasi alam Indonesia.
Karena ini adalah pembekalan untuk mereka menjadi duta lingkungan dalam kegiatan yang akan mereka lakukan tahun ini dan tahun depan, tentu saja dengan senang hati jurus-jurus penjelasan tentang kasus lingkungan di Indonesia harus mereka kuasai, misalnya jika mereka mendapatkan pertanyaan tentang hutan di Indonesia dst.
Saya tidak tahu, apakah dengan dua jam kuliah, mereka bisa mendapatkan penjelasan yang lengkap, tapi saya berupaya untuk memfasilitasi dan membekali pemahaman tentang konservasi secara global dan sederhana. Hal penting tentunya, gadis cantik putri bumi ini juga harus sungguh-sungguh belajar dan banyak membaca dan terlibat dalam sejumlah aktifitas lingkungan agar mereka memahami makna penyelamatan lingkungan dan konservasi dalam arti sesungguhnya.
Dalam banyak hal karena mereka mempunyai latar belakang yang berbeda dan kuliah di berbagai bangku perguruan tinggi bukan berencana untuk menjadi miss earth, tetapi menjadi seorang awam yang belajar tentang lingkungan. Nah sebagai orang awam, keperdulian lingkungan menjadi penting, maka ketika mereka menanyakan apa yang harus diperbuat ketika melihat ada anak orangutan diperjual belikan di pasar burung?
Mereka harus mengadukan keberadaan dan perbuatan melanggar hukum (menjual binatang langka) kepada balai konservasi sumberdaya alam (KSDA) setempat. Tentu saja orangutan bukan untuk diperjual belikan, tetapi harus dilindungi di habitat aslinya....