Friday, September 08, 2006
Banda Aceh Hingga Medan
Wawancara dengan SWR Swedia
dan Mangrove ditanam setelah
stunami, di Gronggrong, Aceh.
Tidak banyak yang dapat disumbangkan untuk Aceh kecuali memulihkan semangat dan kebangkitan pemduduknya untuk kembali sadar dan beraktifitas seperti sedia kala. Inilah realitas dan kehebatan orang-orang Aceh yang senantiasa sabar dan tabah lalu bangkit kembali. Tanggal 13-16 Agustus, saya ikut bergiat memberikan pelatihan dan penyadaran lingkungan dengan modul Islami. Beberapa materi diambil dari IFEES, Al-Quran dan Ciptaan dan
Konservasi yang diterjemahkan oleh CI. Pelatihan ini bekerjasama dengan WWF untuk mengundang guru-guru sains dan ustadz di beberapa pesantren.
Peninjauan lapangan dilakukan di daerah Gronggrong, Pidie untuk melihat pertumbuhan bakau yang kembali ditanam di Pantai Barat Aceh itu.
Pendekatan agama dalam melestarikan lingkungan ternyata menarik SWR dari Swedia untuk mengadakan wawancara. Saya katakan, tidak ada yang lebih tepat untuk pendekatan kesadaran di Aceh kecuali melalui ajaran Islam, karena Aceh memang menginginkan berlakunya perilaku Islami dalam tatanan masyarakatnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment