Eco Islam is a word that has emerged in response the environmental
crisis. The movement seems to be moving from local to global action
helped by some key actors in the Muslim world who try to define and
respond to religion which is at the root of the heart and mind. The
"green take" of this movement is virtually a return back to the human
perspective to appreciate nature and natural capital as a basic need in
accordance with Islamic guidance on human nature: Fitrah.
LEARN MORE >>>>>
Friday, March 30, 2012
Thursday, March 22, 2012
Islamic Banking Go Green?
Kemarin (21/3) saya diundang untuk memberikan pemaparan tentang aspek lingkungan dan pesan-pesan Islam untuk tema-tema terkait lingkungan di Bank Indonesia (BI) Syariah. Institusi ini merupakan bagian dari Bank Central atau Bank Indonesia (BI) yang mempunyai peran penting dalam menetapkan regulasi untuk perbankan di seluruh Indonesia.
Dalam waktu dekat menurut Nasirwan Ilyas, Acting Head Reseach Division Direktorat Perbankan Syariah BI, mereka telah menandatangani MoU dengan Kementerian Lingkungan Hidup, semasa Menteri Gusti Muhammad Hatta, menjabat, tahun ini terkait dengan bagaimana BI memberikan regulasi yang mendorong skema green melalui insentif dan disinsentif atau carrot dan stick. Reward akan diberikan oleh BI untuk perbankan yang mendorong dan melakukan pendanaan untuk upaya-upaya ramah lingkungan semisal, industri daur ulang, energi alternatif dan seterusnya.
Keterlibatan Islamic Banking untuk secara kritis dan selektif dalam pendanaan proyek-proyek atau industri skala besar yang berdampak pada lingkungan perlu dilakukan. Sebab dengan cara inilah sebenarnya kerusakan yang meluas dan kasat mata akan dapat dicegah apabila sumber pendanaan --yang kerap dibilang darah--bagi sebuah usaha di tahan alirannya karena usaha tersebut tidak ramah lingkungan.
BI Syariah bercita-cita menjadi: Beyond Banking, bukan sekedar bank biasa. Tentunya hal itu dapat menjadi nilai tambah untuk mereka yang peduli lingkungan kemudian berinvestasi pada skema syariah, karena pendanaan Islam Rahmatan Lill alamin dan tidak merusak lingkungan dapat dimulai dari sini. Insya Allah.
Link terkait:
Dalam waktu dekat menurut Nasirwan Ilyas, Acting Head Reseach Division Direktorat Perbankan Syariah BI, mereka telah menandatangani MoU dengan Kementerian Lingkungan Hidup, semasa Menteri Gusti Muhammad Hatta, menjabat, tahun ini terkait dengan bagaimana BI memberikan regulasi yang mendorong skema green melalui insentif dan disinsentif atau carrot dan stick. Reward akan diberikan oleh BI untuk perbankan yang mendorong dan melakukan pendanaan untuk upaya-upaya ramah lingkungan semisal, industri daur ulang, energi alternatif dan seterusnya.
Keterlibatan Islamic Banking untuk secara kritis dan selektif dalam pendanaan proyek-proyek atau industri skala besar yang berdampak pada lingkungan perlu dilakukan. Sebab dengan cara inilah sebenarnya kerusakan yang meluas dan kasat mata akan dapat dicegah apabila sumber pendanaan --yang kerap dibilang darah--bagi sebuah usaha di tahan alirannya karena usaha tersebut tidak ramah lingkungan.
BI Syariah bercita-cita menjadi: Beyond Banking, bukan sekedar bank biasa. Tentunya hal itu dapat menjadi nilai tambah untuk mereka yang peduli lingkungan kemudian berinvestasi pada skema syariah, karena pendanaan Islam Rahmatan Lill alamin dan tidak merusak lingkungan dapat dimulai dari sini. Insya Allah.
Link terkait:
Wednesday, March 14, 2012
Green Islam in Indonesia
Beberapa waktu yang lalu teman saya Professor Anna M Gade, Guru Besar di University of Wisconsin at Madison, USA, membuat rekaman kegiatan terkait aktifitas di beberapa pesantren lingkungan (ekopesantren) baik di Jawa Barat maupun Jawa Tengah.
"Islamic Ecology and Global Cooperation" (Indonesian and English) from Green Islam in Indonesia on Vimeo.
Menurutnya, beliau merekam 32 seri "Islam Hijau di Indonesia" yang membawa aroma positif kegiatan Islam dan lingkungan yang berasal dari tokoh-tokoh pesantren di tingkat akar rumput. Perbincangan saat video ini diluncukan juga sangat menarik ditayangkan oleh National Public Radio (NPR) di Wisconsin, USA.
Selanjutnya >>>>
"Islamic Ecology and Global Cooperation" (Indonesian and English) from Green Islam in Indonesia on Vimeo.
Menurutnya, beliau merekam 32 seri "Islam Hijau di Indonesia" yang membawa aroma positif kegiatan Islam dan lingkungan yang berasal dari tokoh-tokoh pesantren di tingkat akar rumput. Perbincangan saat video ini diluncukan juga sangat menarik ditayangkan oleh National Public Radio (NPR) di Wisconsin, USA.
Selanjutnya >>>>
Subscribe to:
Posts (Atom)