Bismillahirrahmanirrahim
Selama tiga hari, Sabtu hingga Senin (8-10 Januari) di Balai Sidang Jakarta, berkumpul 350 Climate Project Presenter presenter baru dan lama dari seluruh Asia Pacific, Korea, Cina, Indonesia, Fiji, Timor Leste, Australia dst.
Mereka adalah kader yang menjadi motivator memahami perubahan iklim di tingkat akar rumput menggunakan slide Al Gore secara original mendapat hak untuk menyampaikan slide seperti yang disampaikan Al Gore kepada masyarakat kepada publik, komunitas ataupun teman-teman ataupun famili, sekitarnya. Presenter diminta presentasi secara sukarela tidak dipungut bayaran, menyampaikan tentang bagaimana kita harus berubah dalam menghadapi perubahan iklim.
Bersama Dr Henry Pollack, penulis buku "A World Without Ice", penasehat sains Al Gore
Satu satunya konvensi PBB yang menjadi perhatian karena urgensi dan kenyataannya yang mendesak hanyalah tentang perubahan iklim dalam forum UNFCCC. Sehingga upaya negosiasi global paling intensif sekarang ini hampir dilakukan setiap tahun bahkan enam bulan sudah ada pertemuan lagi.
Kali ini adalah pertemuan 'Grass Root' yang benar nyata mendapat action di lapangan. Dengan the climate project, semua kesadaran sekarang bergerak. Al Gore sendiri mengakui bahwa dia tidak menduga sama sekali atas antusiasme yang menjadi sambutan luar biasa. Gerakan lingkungan, tampak menjadi gerakan global yang tidak beraliansi pada kepentingan manapun kecuali masa depan dan peradaban manusia. Hampir 3500 presenter di seluruh dunia yang di training Al Gore dan setiap 2 menit sekali di bumi ada yang melakukan presentasi slide yang diberikannya, di tingkat akar rumput.
Bersama rombongan Korea
Indonesia kini mempunyai lebih dari 200 presenter dari sekitar 53 orang yang di training di Australia, Meksiko, Cina dan Nashville dan terakhir pertemuan di Jakarta ini yang sangat produktif karena ditambah dengan Narative Training ala Camp Obama yang menggerakkan dan memotivasi banyak orang untuk berubah dan melakukan pilihan.
Al Gore, menulis Our Choice yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Banyak slide kali ini, seperti sewaktu beliau di Nashville, mengulas tentang tantangan dan jalan keluar yang bisa disikapi untuk mencari 'hidup baru' menghadapi perubahan iklim.
Saya sangat terkesan dengan penutupan terakhir penting yang disampaikan oleh Agus Purnomo, Staff Khusus Presiden dalam perubahan iklim. Bahwa perubahan iklim tidak bergantung dengan keputusan politik yang leadernya hanya beberapa tahun menjabat. Tetapi tergantung dengan kesaradan kolektif di berbagai negara yang melakukan pilihan dan secara sadar akan melakukan perubahan. Inilah peran penting presenter menyampaikan perubahan dalam penyadaran tentang perubahan iklim. Selamat bekerja dan berjuang untuk presenter baru!
Alhamdulilahirabbil alamin.
No comments:
Post a Comment